Intra arterial infusion chemotherapi, merupakan alternatif pemberian chemotherapi yang ditujukan memberikan dosis lokal tinggi dan dosis sistemik diharapkan kecil
Dibandingkan pemberian intravenous chemotherapi, nampak obat akan beredar lebih dahulu keseluruh tubuh baru mengalir ke arah jaringan tumor, Ini tentunya membawa resiko kadar bahan chemotherapi secara lokal akan menurun.
Kalau di hitung secara matematis aliran ke suatu organ sekitar 25 %, jadi kalau bahan chemotherapi diberikan secara intra vena maka akan terjadi tidak pernah mencapai dosis 100%.
WAKTU :Dibandingkan pemberian intravenous chemotherapi, nampak obat akan beredar lebih dahulu keseluruh tubuh baru mengalir ke arah jaringan tumor, Ini tentunya membawa resiko kadar bahan chemotherapi secara lokal akan menurun.
Kalau di hitung secara matematis aliran ke suatu organ sekitar 25 %, jadi kalau bahan chemotherapi diberikan secara intra vena maka akan terjadi tidak pernah mencapai dosis 100%.
Kontak bahan chemotherapi memerlukan waktu, dimana bahan bekerja, setelah lepas dari arteri , menuju kepiler, dan berada dalam jaringan tumor.
Untuk memberikan efek terhadap DNA sinthesa maka diperlukan saat yang tepat dimana bahan ada saat mitosis terjadi ( beberapa bahan yang bekerja dalam sintesa DNA )
Jadi tehnik pemberian intra arterial sudah betul, memberikan dosis tinggi pada feeding arteri, dengan demikian akan menjadikan dosis 100 % jatuh pada tumor pada sirkulasi I.Untuk memberikan efek terhadap DNA sinthesa maka diperlukan saat yang tepat dimana bahan ada saat mitosis terjadi ( beberapa bahan yang bekerja dalam sintesa DNA )
Hanya masalah : apakah benar saaat sirkulasi 1 memberikan cukup waktu untuk bahan chemotherapi bereaksi dengan jaringan tumor.
Bila doubling time dari tumor lama, maka waktu terjadi sintesa DNA juga menjadi lama, dan pada saat itu bahan chemotherapi diberikan , akan terjadi efek yang berkurang ok tumor tidak respon yang optimal.
Tumor merupakan perkembangan yang kompleks, satu tumor yagn sama, misalnya epidermoid carsinoma, satu dengan yang lain bisa berbeda sifatnya, dengan demikian perilaku akan berbeda terhadap bahan chemotherapi yang diberikan.
Intra arterial infusion chemotherapi : Diberikan secara pulsatif dan pelan, harapan adalah memberikan distribusi bahan ke daerah kanker yang lebih baik. Tetapi pemberian 1 x dan sesudah itu berhenti, dengan demikian jumlah obat stop.
Apakah obat yang terakumulasi akan memberikan respond ?
Apakah benar jenis obat yang diberikan tepat pada tumor dan sensitif ?
TEHNIK GABUNG DENGAN LIPIODOL :
Lipiodol ultra fluid merupakan bahan minyak, biasanya merupakan kontras media untuk limpography. Bahan ini bila dicampurkan dengan bahan chemotherapi, baik larut dalam minyak atau larut dalam air yang kemudian dibuat emulsi, akan tertahan di kapiler , dan memberikan dampak emboli, dan ini akan menghambat aliran darah dalam kapiler, Dengan demikian akan terjadi dosis lokal yang tinggi, dan terus tinggi yang secara pelan2 akan menurun setelah minyak dimetabolisir dan aliran darah bisa berjalan.
PROBLEM :Dosis tinggi lokal, bisa memberikan efek over secara lokal, dan ini akan menyebabkan nekrosis jaringan tumor. Jaringan normal penyangga akan juga terbebani, sehingga akan mendapatkan dampak yang sama .
Yah , kanker memang rumit, masih tetap rumit dan memerlukan banyak penelitian agar benar2 efektif dalam pengobatan.