Selasa, 23 November 2010






CASE REPORT

Female/12 th/ RSUD Dr. Soetomo surabaya

Keluhan Utama : nyeri perut bagian kanan bawah

CT Scan Abdomen

Gambar CT Scan kontras Kesimpulan: Hidronefrosis sedang-berat dengan penipisan korteks, ureter sinistra tidak terisi kontras, lesi kistik multiple yang saling berhubungan di cavum pelvis yang juga berhubungan dengan vagina. Tidak didapatkan vesicoureter reflux. Tidak terlihat ginjal kanan.

Riwayat penyakit :

Pasien pertama kali masuk rumah sakit saat berumur 18 bulan dengan keluhan pada saat BAK mengeluarkan nanah, serta perutnya membesar. Oleh dokter di diagnosa infeksi saluran kemih. Setelah beberapa hari dirawat keadaan pasien membaik kemudian dipulangkan. Sekitar satu tahun yang lalu, pasien mulai mengeluh nyeri pada perut bagian kanan bawah. Nyeri tidak dirasakan di tempat lain, nyeri bersifat hilang timbul dengan kualitas seperti nyeri haid dan ditusuk-tusuk. Sejak setahun ini pasien mulai sering sakit-sakitan dan mudah lelah. Pasien tidak mengeluhkan perut mrongkol atau membesar. Pasien belum pernah menstruasi hingga saat ini. Saat ini pasien tidak mengalami gangguan BAB, BAK lancer keluar merembes lewat vagina, mengeluh agak nyesri saat BAK, pasien bias menahan kencing.Telah dilakukan nefrostomi diversi urin pada pasien di RSDS.

Pemeriksaan radiologi yang telah dilakukan:

a. BOF & IVP:

Kesimpulan: Single kidney sinistra, hidronefrosis dan hidoureter berat sinistra et causa obstruksi ureter distal sinistra, non visualized ren dextra

b. Renogram:

Kesimpulan: Ren dextra mengalami failure berat mengarah ke non function

Ren sinistra obstruksi

c. USG Abdomen:

Kesimpulan: Hidronefrosis berat dextra et sinistra suspect pelvic like kidney, cholelithiasis

d. CT Scan Abdomen dengan kontras:

Kesimpulan: Hidronefrosis sedang-berat dengan penipisan korteks, ureter sinistra tidak terisi kontras, lesi kistik multiple yang saling berhubungan di cavum pelvis yang juga berhubungan dengan vagina. Tidak didapatkan vesicoureter reflux. Tidak terlihat ginjal kanan.

DISKUSI

Dignosis oleh Urologi yaitu diagnosis primer suspek ectopic MUE dan suspek agenesis renal dekstra, dengan diagnosis sekunder kolelithiasis, serta diagnosis komplikasi hidronefrosis berat sinistra dan nonvisualized renal dikstra. Hingga saat ini masih dilakukan proses penegakan diagnosis yang melibatkan bagian Bedah Urologi, Obstetri & Ginekologi, dan Radiologi.

Agenesis renal adalah kegagalan formasi dari ginjal saat pertumbuhan fetus sehingga tidak adanya satu atau kedua ginjal. Pada orang dengan unilateral agenesis renal, ginjal yang tersisa bisa membesar dan meningkatkan resiko terjadi gangguan ginjal akibat kompensasi dari satu ginjal yang tersisa (Hiraoka, 2001). Pada agenesis renal biasanya juga disertai dengan malformasi dari organ genetalia oleh karena proses embriologi pada saat fetus yang terjadi bersamaan. Agenesis renal dapat di deteksi saat prenatal dengan pemeriksaan USG, sehingga diagnosis prenatal dapat menurunkan prevalensi kelahiran bayi dengan agenesis renal (Riley et al, 1998)

DM Radiologi: Errikha/Rose/Sylva/Arinanda/Dinda/Eldien

Kamis, 04 November 2010

aneurisma

Female / 70 th / Suspek aneurisma aorta abdominalis

Gambar : Aortography a,b. Introducer sheath panjang dengan kateter pigtail pada arteri iliaca communis dextra yang turtous, keadaan tersebut tidak mengsupport guidewire ataupun kateter kearah proximal aneurysma

b. Aneurysma arteri iliaca communis kiri dan kanan yang berbentuk fusiform dan turtous

c. Pasien sama, aortography a. Aneurisma aorta abdominalis dan kedua arteri iliaca communis yang berbentuk fusiform , d. Tampak cabang-cabang arteri iliaca communis sinistra yang juga turtous.






Aneurisma merupakan pelebaran dinding arteri oleh karena kelemahan lapisan tunika media dan tunika intima, yang menjaga elastis pembuluh darah . Bentuk aneurisma yaitu saccular dan fusiform yang terjadi karena aliran tinggi atau turbulensi darah (gambar G) sehingga membentuk tonjolan akibat tekanan tersebut. Arneurisma ini sering terjadi pada intracranial, thoracalis atau abdominalis.
Aneurisma akan mudah rupture yang menimbulkan perdarahan spontan pada lokasinya (Spontaneus Subarchnoid bleeding, perdarahan spontan hemithoraks atau abdominalis)
Tindakan yang dapat dilakukan penderita di atas ada 2 pilihan yaitu Open Surgery atau Endovascular Stent Graft. (gambar H)

Dr. Abd. Haris/Dr. Anggun