Selasa, 15 April 2014

Spontaneous Amputation



IDENTITAS :
Nama                                     : An . R
Usia                                        : P/ 5 tahun
ANAMNESA :
Pasien jatuh dari sepeda pada tanggal 12/12/13, timbul luka terbuka, kemerahan dan bengkak pada kedua kaki (tungkai bawah). Kemudian berobat ke alternative dan dipijat serta diberi obat dari daun-daunan pada luka tersebut, tetapi luka tidak membaik dan menjadi berwarna kebiruan. Dua hari kemudian pasien di bawa ke RS karang tembok lalu di rujuk  ke RS Soewandi dan akhirnya dirujuk ke RSUD dr Soetomo. Pasien dirawat selama % hari dengan diagnosa  Necrotizing fasciitis dan dikonsulkan ke bedah TKV di diagnosa dengan  Puerpural gangrenosa vasculitis  DD : SLE dan septic emboli dan disarankan amputasi. Keluarga menolak dan pulang paksa. Kondisi kedua kaki membiru dengan bula dan pulsasi arteri distal tidak teraba .
Selama dirumah pasien berobat ke alternative, 10 hari kemudian kembali MRS dan pulang paksa lagi. Sekitar pertengahan Januari 2014 kedua kaki pasien mengalami auto amputasi dan saat MRS lagi kedua kaki sudah terbungkus daun dengan bone expose didalamnya
PEMERIKSAAN FISIK :
KU                               : cukup
Vital sign                   : stabil
Status generalis      : dalam batas normal
Status lokalis            : regio lower extrimitas D/S, tampak kulit tertutup oleh krusta yang tebal, pus (+), amputasi setinggi ankle D/S, bone exposed (+)    



 






LABORATORIUM :
      16 Desember 2013
Hb                               : 7.6                      Leu                                   : 31
Plt                               : 178                     Alb                                   : 3.65
           CRP                              : 41.85                 BUN/SK               : 11.6/0.27
          SGOT/PT                     : 26/12                Na/K/Cl                           : 143/3.9/113
          APTT/PTT                    : >250/>200
RENCANA TERAPI :
-         Debridement, Antibiotik
-         Arteriografi  extremitas inferior bilateral à sebelum rencana amputasi below knee : tanggal 4/4/14


                                      PREDEBRIDEMENT
                   



POST DEBRIDEMENT




    
                                                                   
ARTERIOGRAFI EXTREMITAS INFERIOR BILATERAL
1.     Penderita dibaringkan di bed dan dilakukan general anestesi
2.     Desinfeksi region inguinal dengan betadine sol 10% dan lapangan operasi dpersempit dengan doek steril
3.     Dilakukan punksi a.femoralis kanan secara seldinger dan dilanjutkan dengan pemasangan introducer sheath 6F pediatric dengan guide wire 0,035 terumo melalui a. femoralis kanan
4.     Dimasukkan kateter pigtail dan dinavigasikan dengan guide wire ke a.iliaca communis kiri dan diinjeksikan kontras, tampak kontras mengisi a.iliaca communis kiri beserta percabangannya
5.     Dilakukan arteriografi dengan injector vol. 30 cc, flow rate 5 cc/sec di a.iliaca communis kiri, tampak kontras mengisi a.iliaca communis, iliaca interna dan eksterna, a.femoralis, a.tibialis anterior dan posterior serta a.peroneus kiri. Aliran kontras berhenti di distal cruris kiri ( setinggi level amputasi)
6.     Kateter ditarik sampai berada di a. iliaca comunis kanan
7.     Dinjeksikan kontras mengisi a. iliaca communis kanan
8.     Dilakukannarteriografi dengan injector vol. 30 cc, flow rate 5 cc/sec di a.iliaca communis kanan tampak kontras mengisi a.iliaca communis, iliaca interna dan eksterna, a.femoralis, a.tibialis anterior dan posterior serta a.peroneus kanan . Aliran kontras berhenti di distal cruris kanan (setinggi level amputasi)
9.     Prosedur selesai , dilakukan pull out seluruh alat
10.                         Kondisi penderita baik dan observasi dilanjutkan diruangan

Kesimpulan : Telah dilakukan arteriografi ekstremitas inferior bilateral 
                        dengan spontaneous amputation serta gambaran arteritis

POST AMPUTATION
 




                                                            Necrotic bone

2 komentar:

radiologi surabaya mengatakan...

Foto arteriografinya menyusul ya...

radiologi surabaya mengatakan...

berhati hati menggunakan pengobatan alternatif yang sering kuaarang memberikan informasi dari efek obat obatan yang terkandung didalamnya. ketidak pastian ini akan berakibat wfwk penggunaan pengobatan menjadi kurang diketahui dengan pasti sasaran pengobatan.